Secara etimologi Haflah Akhirussanah merupakan gabungan dari tiga kata. Pertama,haflah, yang berarti pertemuan, perkumpulan, perayaan, pesta, upacara sedangkan akhir, yang berarti akhir dan diakhiri dengan kata sanah, yang berarti tahun. Jadi Haflah Akhirussanah adalah perayaan atau pesta – dengan mengacu pada arti perayaan atau pesta – akhir tahun.
Penggunaan arti perayaan atau pesta di sini, didasarkan pada kebiasaan yang dilakukan oleh institusi pendidikan Islam yang tidak hanya sekedar perkumpulan, melakukan pertemuan atau upacara. Namun juga melaksanakan kegiatan yang bersifat hiburan. Keberadaan kegiatan yang bersifat hiburan ini dimungkinkan, karena kegiatan Haflah Akhirussanah dilaksanakan setelah imtihan (ujian). Jadi hiburan tersebut ditujukan untuk membuat suasana yang santai setelah melaksanakan imtihan.
Haflah Akhirussanah atau lebih sering disebut "HAS" lebih condong pada arti perayaan atau pesta, namun perayaan atau pesta di sini bukan berarti secara umum, artinya Haflah Akhirussanah mengandung makna (hikmah) yang lebih bersifat moral dan sosial, begitu pula HAS Alhidayah dari tahun ke tahun mengusung tema yang berbeda beda dengan tujuan memperkaya daya kreatifitas dan kerjasama sosial yang mampu mempererat tali persaudaraan.
Haflah Akhirussanah tak hanya sebagai hiburan semata namun juga sarana koreksi diri sendiri atas apa yang dikerjakan saat ini setimpal atau seimbangkah dengan apa yang dikerjakan dalam satu tahun. Maka ditahun 2016 ini HAS Al hidayah Prambonwetan mengusung tema "Never Surrender And Rise Up Againts The Odds" yang berarti tidak pernah menyerah dan bangkit melawan rintangan, tema yang bertujuan untuk meyemangati diri sendiri serta bangkit bersama dalam konteks mewujudkan Alhidayah yang berkualitas di masa yang akan datang.
Dalam hal ini Haflah akhirussanah 2016 Al hidayah Prambonwetan yang dilaksanakan pada tanggal 3 sampai 4 Juli 2016 bekerjasama dengan IPNU IPPNU ranting Desa Prambonwetan menjadi pagelaran yang cukup meriah hingga antuasiasme masyarakat Tuban bagian selatan tak terelakkan. Dengan menyuguhkan kreasi seni siswa Alhidayah diantaranya : Pantomim, Band, Musikalisasi Puisi, Ludruk, Sketsa Komedi, Teather dan masih banyak lagi. Al hidayah Teather yang menampilkan aksi siswa MTs Al hidayah mensketsakan perjuangan penduduk Desa Prambonwetan di masa penjajahan melawan tentara sekutu dan musikalisasi puisi Jangkrik yang dibawakan dengan lugu oleh siswa MI Al hidayah menambah kemesraan bagi penonton yang hadir di malam itu. Tak hanya menyuguhkan kemeriahan dalam moment ini benar-benar dituntut untuk selalu mempertimbangkan, memikirkan dan merenungkan terhadap tingkah laku, baik yang telah dikerjakan maupun yang akan dikerjakan
Namun segala hal yang kami lakukan pastinya ada kelebihan bahkan kekurangannya maka begitu pula dalam pegelaran akhir tahun ini Al hidayah akan terus belajar dan terus belajar sebab melalui pengalaman inilah kami mampu mengintrospeksi diri hingga menemukan titik salahnya untuk dijadikan patokan menuju langkah perbaikan di masa nanti.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
0 komentar:
Posting Komentar